Langsung ke konten utama

[Review] BANGGA JADI ANAK MUSLIM by Watiek Ideo


Judul: BANGGA JADI ANAK MUSLIM
Penulis: Watiek Ideo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 100 Halaman
Terbit: Oktober, 2016
Editor: Gita Savitri
Ilustrator: Magenta Studio

Menjadi muslim adalah suatu kebanggan manusia yang memeluk agama Islam. Terlebih menjadi muslim yang taat pada agama dengan mengamalkan banyak kebaikan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal inilah yang coba diangkat penulis Watiek Ideo dalam buku anak terbarunya. Di dalam karya teranyarnya ada sepuluh kisah yang terkait erat dengan kepribadian unggul seorang muslim yang baik.

Nilai-nilai Islam menjadi dasar sepuluh kisah yang dirangkai Watiek Ideo dalam buku ini. Di antaranya keutamaan bersuci, khitan, rendah hati, menuntut ilmu, zakat, ikhlas, shalat, menjaga aurat, menunaikan haji, dan menyantap hidangan halal. Watiek lihai dalam mengolah dan menyisipkan nilai-nilai tersebut dalam cerita-cerita apik tanpa sedikit pun menggurui. Contohnya saja dalam kisah berjudul Aww! Sakit! Bercerita mengenai Alif yang takut dikhitan. Sang Papa telah membujuk Alif berkali-kali, namun gagal. Saat teman Alif mengalami gangguan saluran kencing karena belum dikhitan, Alif tersadar bahwa seharusnya ia menuruti kemauan Papa. Hal paling utama menurut Alif adalah berkhitan menjauhkan diri kita dari penyakit yang berbahaya.

Berbeda halnya dengan cerita Oh! Gelangku! Sang penulis menyisipkan nilai keutamaan rendah hati. Tia si tokoh utama berusaha memamerkan perhiasan-perhiasan baru miliknya kepada teman-temannya di sekolah. Saat ia melakukan hal itu, teman-temannya menjadi kagum dan memuji-muji. Lalu, Tia bangga dan senang. Sayangnya, beberapa hari kemudian gelang Tia dirampas pencuri saat gadis cilik itu pulang sekolah. Untungnya anting-anting dan kalungnya aman karena Tia memakai jilbab. Tia menjadi sadar bahwa seharusnya ia tidak menyombongkan kekayaan kepada teman-temannya.

Kisah-kisah lainnya masih menggugah hati dan menyejukkan jiwa. Sebut saja kisah terkait menuntut ilmu berjudul Misi Rahasia. Sofi, Hasan, dan Laila memiliki rencana rahasia untuk membantu Mang Ijan. Ia adalah penjaga sekolah yang buta huruf. Ketiga anak tadi berusaha mengajarkan membaca pada Mang Ijan. Mereka beraktivitas di rumah pohon agar Mang Ijan tidak merasa malu. Juga ada kisah tentang Aldi dan Lola yang kesulitan mendapatkan air bersih saat jalan-jalan ke piramida Mesir. Kisah berjudul Di Mana Airnya? tersebut menekankan keutamaan bersuci. Ketika air tak tersedia, kita bisa bersuci dengan debu atau pasir. Islam memang memudahkan proses ibadah seorang muslim. Maka sepatutnya seorang muslim harus taat beribadah.


Dipadukan dengan ilustrasi yang menawan di setiap lembar halamannya, buku anak ini menjadi semakin bagus dan layak dibaca anak-anak terutama para pemeluk Islam karena sang penulis memang meramunya khusus dengan nilai-nilai ajaran agama Islam paling dasar. Ditambah buku ini disajikan dengan dua bahasa alias bilingual, semakin membuatnya menjadi bagus. Anak-anak bisa sekaligus menikmati kisah-kisah seru, belajar agama, dan tentu saja belajar Bahasa Inggris. Buku ini semakin terasa komplet dan tentu saja buku ini bisa menjadi media pembelajaran yang baik tentang agama Islam agar anak-anak mengerti nilai-nilai Islam dari perspektif yang berbeda.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)