Langsung ke konten utama

[Review] Matahari by Tere Liye

Judul: Matahari
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 400 Halaman
Terbit: Cetakan Kedua, Agustus 2016

Novel Matahari adalah sekuel dari novel fantasi Bulan karangan Tere Liye. Novel ini masih menceritakan kisah petualangan tiga remaja kelas satu SMA bernama Raib, Seli, dan Ali. Ketiganya memiliki kemampuan-kemampuan istimewa yang di luar nalar. Raib bisa menghilang, Seli bisa mengeluarkan petir dari kedua tangannya, dan Ali mampu berubah menjadi beruang besar raksasa. Novel Matahari memfokuskan ketiganya yang pergi ke negeri Klan Bintang.

Negeri Klan Bintang sangat misterius dan tak teridentifikasi. Banyak orang-orang di Klan Bulan dan Matahari yang meyakini bahwa negeri Klan Bintang ada di angkasa sana. Namun, siapa sangka sebuah literatur yang Ali baca mengatakan bahwa negeri itu ada di dalan perut bumi. Ali yang sangat jenius dan kaya raya kemudian ia merancang kapsul supercanggih demi menjawab rasa penasarannya. Seli dan Raib yang awalnya ragu dengan sikap Ali, pada akhirnya mulai memercayai kawan lelakinya itu.

Perjalanan menuju negeri Klan Bintang bukanlah perkara mudah. Saat kapsul yang membawa ketiga petualangan itu sampai di terowongan pertama, seekor ular besar menghadang dan mencoba melumpuhkan mereka. Seli dan Raib untungnya mampu mengalahkan sang ular dengan kekuatan masing-masing. Sayangnya mereka kurang beruntung saat di terowongan kedua mereka sampai di sebuah kota yang mati. Ternyata tempat tersebut adalah sarang ular-ular raksasa yang amat ganas. Mereka berhasil lolos dari cengkraman ular-ular dan sampai di terowongan ketiga bertemu kelalawar raksasa.

Ketiganya hampir tak selamat karena serangan mematikan para kelalawar. Mereka terselamatkan oleh penjaga-penjaga portal Klan Bintang yang ternyata orang-orang utusan Faar, tetua Lembah Hijau di negeri Klan Bintang. Dari sanalah petualangan berlangsung, Seli, Raib, dan Ali akan menjadi buronan negeri Klan Bintang karena mereka dicurigai membawa misi tertentu. Apakah mereka akan selamat?

Matahari adalah suguhan fiksi fantasi yang cemerlang. Novel ini murni memainkan topik yang mampu membuat imajinasi pembaca berpikir liar. Sang penulis menyajikan negeri khayalan di perut bumi yang menakjubkan. Negeri Klan Bintang digambarkan serbacanggih, mutakhir, dan modern. Sayang, penduduk negeri itu merasa bahwa pemerintah terlalu ikut campur segala hal. Mereka tidak bebas dan merasa dikekang habis-habisan. Yang membuat novel ini menjadi seru adalah pemerintah negeri Klan Bintang akan menjadi musuh utama para tokohnya. Raib, Seli, dan Ali akan melangsungkan banyak adegan kejar-kejaran dengan para pasukan Klan Bintang yang dimandati pemerintah negeri tersebut yang licik dan tak memiliki kebaikan sedikit pun.

Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Pemerintah Klan Bintang merasa bahwa ketiga anak itu mengacaukan rencana mereka yang tengah menyiapkan misi menguasai semua Klan baik Bumi, Bulan, dan Matahari. Mereka menganggap bahwa dendam masa lalu haruslah dituntaskan. Sebelum mereka musnah, mereka terlebih dahulu harus memusnahkan klan-klan lain. Peradaban maju mereka memungkinkan hal itu terjadi.


Novel Matahari ini bisa menjadi hiburan menarik. Jarang penulis Indonesia yang mengangkat tema ‘dunia masa depan’ ke novelnya. Tere Liye berhasil menyajikan sesuatu yang eksentrik dan mampu mengolahnya menjadi karya yang adiktif. Matahari bisa menjadi terobosan fiksi fantasi anak negeri yang patut diperhitungkan.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)