Langsung ke konten utama

[Review] Hujan by Tere Liye


Judul: Hujan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 320 Halaman
Terbit: Cetakan Pertama, 2016
ISBN: 978-602-03-2478-4

21 Mei 2042 Lail bersama sang ibu tengah menuju ke sekolah. Saat itu usianya tiga belas tahun. Ia sama sekali tidak tahu akan terjadi bencana besar. Sebuah gempa bumi berkekuatan besar skala 10 richter mengguncang bumi akibat letusan sebuah gunung purba. Bumi mengalami bencana paling mengerikan di abad kedua puluh satu itu. Lail sedih karena kehilangan ayah dan sang ibu. Lail tentu saja saat itu selamat. Ia tertolong oleh Esok yang berusia 15 tahun. Keduanya sama-sama kehilangan keluarga, namun keduanya harus berjuang bertahan hidup.

Siapa sangka ibu Esok masih hidup. Namun, sang ibu kehilangan kedua kakinya Lail dan Esok sama-sama mengalami trauma mendalam. Mereka mencoba bebas dari hal itu. Mereka menyibukkan diri di tenda pengungsian. Sampai beberapa bulan kemudian segalanya pulih. Sayang Esok dan Lail harus berpisah kerena Esok diadopsi wali kota dan Lail harus tinggal di panti asuhan. Meskipun begitu, keduanya amat dekat.

Karena kecerdasannya, Esok diadopsi wali kota dan disekolahkan di sebuah sekolah yang bagus. Bahkan karena kemampuannya itu, Esok loncat kelas dan akhirnya masuk universitas unggulan. Lail pun menjadi seorang relawan tangguh dan bisa mendapatkan penghargaan tertinggi karena jasanya bersama Maryam (sahabatnya) menyelamatkan warga yang daerahnya tenggelam karena tanggul jebol. Keduanya saling sibuk namun tetap ingat satu sama lain, Lail Esok sama-sama memendam rasa.

Kisah ini semakin seru degan latar kehidupan bumi di masa depan. Segala teknologi canggih tersedia. Walaupun begitu, kondisi bumi telah benar-benar rusak. Esok dengan kejeniusannya direkrut menjadi tim penelitian dengan misi menyelamatkan krisis lingkungan di bumi. Hal itu hanya Lail yang tahu. Tak dinyana, hal ini memberikan konflik signifikan pada hubungan Lail dan Esok. Apakah keduanya bisa bersatu saat keduanya mengetahui bahwa tidak mungkin bersama selamanya?

Novel dengan latar waktu dan tempat di masa depan ini memberikan penyegaran pada tema novel-novel Indonesia zaman ini. Kebanyakan genre novel biasanya romansa dengan latar masa kini yang urban. Namun, novel ini bisa menjadi terobosan kisah apik berlatar waktu unik. Tere Liye mencoba mendalami genre yang tidak penulis lain gali. Hal ini memberikan nilai tambah bagi novel ini sehingga pantas kalau laris di pasaran.

Yang utama adalah amanat novel ini mengenai perasaan manusia. Lail digambarkan sebagai tokoh perempuan yang selalu menunggu dan percaya pada Esok yang tentu saja bukan kekasihnya, namun orang yang ia cintai. Pada titik tertentu, Lail merasa sangat sakit hati dan mantap tak akan memercayai Esok lagi, maka Lail memutuskan menghapus seluruh kenangannya dengan Esok. Hal ini tentu saja tidak patut diteladani pembaca karena orang yang mencintai orang lain itu seharusnya setia dan tetap memegang teguh prinsipnya sejak awal untuk tak goyah akan perasaannya.

Novel ini bisa menjadi media penghiburan yang apik. Kisah dalam Hujan mampu menginspirasi pembaca dengan kisah epik dan romansanya yang tidak pasaran. Terlebih novel ini dikarang Tere Liye. Selalu ada keunikan dari novel-novel beliau.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)