Langsung ke konten utama

The Unbroken Vow Karya Kezia Evi Wiadji





The Unbroken Vow

Kezia Evi Wiadji; 232 halaman; GPU

Cetakan Pertama, 31 Agustus 2015



Kisah The Unbroken Vow (TUV) menceritakan Ivy Sutedja, wanita karir berumur 28 tahun yang telah dikarunia anak kecil perempuan bernama Cindy. Ia pemilik Ivy Bridal yang tengah pesat usahanya. Selain itu, dia juga didampingi seorang Ethan, lelaki yang juga papa Cindy. Mereka saling bahu membahu menjaga Cindy yang tengah sekolah TK. Sampai suatu waktu akibat Ivy yang tengah sibuk sehingga meminta Ethan menjemput Cindy saat pulang dari TK, insiden itu muncul. Dan tak terelakkan lagi Ethan jatuh hati kepada Sally, sang guru TK Cindy. Mereka lalu menjalin hubungan selama tiga bulan sebelum diketahui Ivy lewat kejujuran Ethan. Hal tersebut membuat Ivy terluka. Apakah yang akan Ivy lakukan demi hubungannya lancar lagi dengan Ethan? Dan apa yang menyebabkan Ivy selalu dihantui mimpi buruk yang menyeramkan setiap malam?

Ini adalah kisah dari novel bergenre Amore GPU pertama yang saya baca. Saya terkecoh. Sebab saya pikir novel bergenre sejenis akan mengangkat dunia pra atau pasca pernikahan. Ternyata saya salah besar. Kisah di dalam novel ini, menurut saya lain daripada yang lain. Selain itu menurut saya ada dua kelebihan menonjol dari novel ini.

Pertama adalah mengenai amanatnya. Sepanjang 232 halaman saya berusaha mencari pesan apa yang penulis sampaikan. Ternyata setelah sampai di bagian akhir, saya mengambil dua pesan moral. Pertama adalah mengenai pemikiran dalam mengambil keputusan. Kedua mengenai tanggung jawab. Dalam TUV, penulis bisa menyampaikan kedua hal tersebut dengan lembut, tidak secara langsung namun mengena. Tercermin dari sikap Ivy dalam merawat Cindy, juga Ethan yang sebenarnya mirip Ivy namun gengsi. Tanggung jawab sungguh tercermin dari dua karakter tersebut, mereka masih bisa berkompromi meskipun telah banyak hal buruk mereka lewati sepanjang masa-masa pernikahan mereka, hal ini entah kenapa saya sukai.

Kelebihan kedua adalah mengenai jalan ceritanya yang tidak mudah ditebak. Saya menduga-duga arah cerita dari sejak membaca prolog novel ini yang-amat-sangat-mengerikan untuk sebuah novel romantis, ternyata beberapa bab saya baca masih meraba-raba. Sampai akhirnya di bab delapan, saya syok. Oh, jadi itu lho hal yang membuat novel ini unik.

 Kebetulan ini adalah novel keempat penulis yang saya baca setelah Sweet Winter, I Am Yours, dan You Are Invited. Saya melihat kecenderungan yang biasa penulis sampaikan dalam setiap novelnya yaitu menghadirkan tokoh-tokoh lawan karakter utama dalam hubungan asmara dan kemudian mengempaskan nasib mereka begitu saja seakan mereka tidak penting. Menurut saya penulis harus keluar dari zona aman itu.

Overall, TUV menyajikan kisah yang tidak hanya manis namun sarat pesan moral yang menghentak. Selain itu pengetahuan seputar usaha bridal dan penyakit kronis tertentu disajikan di sini sebagai background apik. Semoga di kesempatan selanjutnya saya bisa membaca lagi kisah-kisah lain dari penulis. Karena tulisannya keren sih menurut saya. Gaya berceritanya juga oke. Sekian.[]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)