Langsung ke konten utama

[Review] All You Need Is Love by Fakhrisina Amalia




ALL YOU NEED IS LOVE
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Penulis: Fakhrisina Amalia
    Terbit: Cetakan Pertama, Juni 2015
    Tebal: 240 halaman

Katrina Abiy putus dari Aiden. Ia merasakan belum bisa berdamai dengan hatinya sehingga memutuskan untuk mengikuti ajakan mamanya ke Skotlandia tepatnya di Inverness. Di Skotlandia sana seseorang tengah menunggu kedatangan Katrina alias Kat, dia Grania Ewan yang akrab disapa Granny, neneknya. Rahasia apa yang tengah mengelabui Kat yang selama ini dikubur neneknya rapat-rapat? Apakah ada hubungannya dengan suasana disharmonis yang selama ini menyelingkupi atmosfer keluarganya di negeri jauh itu yang mengaitkan ibunya, terutama dirinya?
    Kisah dalam novel ALL YOU NEED IS LOVE ini mengedepankan kisah keluarga yang menurut saya hangat, juga kisah balutan cinta yang romantis. Di novel ini, cinta tak hanya dideskripsikan sebagai hubungan dua orang yang saling suka, tetapi lebih dari itu: ada hubungan cinta tak bersyarat antara Granpa dan Granny, ada hubungan cinta Granny dan penduduk kota legenda, kisah cinta bertepuk sebelah tangan Mac, juga kisah-kisah manis lainnya. Karena genrenya remaja, lebih tepatnya dewasa muda, maka buku ini pun mengangkat konflik yang ringan-ringan saja untuk cerita utamanya yaitu asmara antara Kat dan Aiden, meskipun subplot kisah-kisah lain rumit.
    Yang menjadi keunggulan buku ini adalah cara bercerita penulis yang mengalir dan detail. Penulis bisa dengan lincah berkisah dari sudut pandang Kat di sepanjang 240 halaman buku ini, diksinya tentu saja mudah dipahami dan banyak frasa-frasa Bahasa Inggrisnya, wajar ya kan tokoh utamanya blasteran gitu? Sedangkan untuk detailnya mengenai penjelasan Skotlandianya juga terasa nyata, membuat saya pribadi ingin pergi ke sana suatu saat nanti, mengunjungi dataran tinggi yang katanya sejuk dan dikelilingi pemandangan indah.
      Meskipun begitu tak ada gading yang tak retak karena ada juga beberapa kekurangan. Utamanya di halaman 19 mengenai tulisan frasa internet yang seharusnya the Internet. Dan ketika Aiden mengungkapkan akan kuliah di FH UI Jakarta, menurut saya kurang tepat karena FH UI letaknya di Depok. Dan yang terakhir mengenai penjelasan scene Kat yang masuk ke kota legenda, penulis alpa menyelipkan bagian kenapa hal itu bisa terjadi padahal waktu munculnya fenomena kota bukankah 100 tahun sekali?
    Di luar itu semua, naskah ini sudah cukup menjanjikan untuk dibaca dan dinikmati. Kalau tidak salah naskah mentahnya lahir dari Gramedia Writing Project, tentu kualitasnya tak perlu diragukan lagi bukan? Salah satu kutipan yang saya favoritkan dari buku ini adalah sebagai berikut.
    “Selalu ada kesulitan yang muncul saat mencintai seseorang. Dan satu-satunya hal yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa cinta saja cukup, bahkan jauh lebih baik daripada tidak ada cinta. Sebab tanpa cinta tak akan ada lagi yang tersisa.”-Kat & Kyle halaman 220.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)