Langsung ke konten utama

The Dolphin Dreams




Judul: The Dolphin Dreams
Penulis: Panji Pratama, dkk.
Editor: Itanovidyaa
Desainer Cover: A'an
Layouter: Fitri Raharjo
Pracetak: Endang
Cetakan: Pertama, Oktober 2013
Penerbit: de TEENS
Tebal: 232 halaman

Sinopsis
"Tanpa bisa kujelaskan secara nalar, kakiku langsung bergegas menuruni hotel dan berlari sekencangnya ke arah perempuan itu. Aneh, hari pertama kumulai dengan hal yang luar biasa. Dan, memang harus begitu. Kenapa harus diganggu dengan pemandangan tidak terduga. Gadis lokal berpakaian serba putih di tepian tebing menantang maut? Bunuh dirikah?"

Kisah-kisah terbaik dari lomba cerpen #SetiapKotaPunyaCeritaCinta tersaji dengan apik. Cerita-cerita berlatar kota-kota di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Raja Ampat. Ada air mata, pengorbanan, tawa, canda, keikhlasan, pun rindu. Semua kepingan rasa bercampur aduk menjadi petualangan maupun seni kehidupan. Ada banyak cinta di #SetiapKotaPunyaCeritaCinta ....

Buku ini salah satu yang menunjukkan kalau setiap tempat memiliki cerita dan keunikan sendiri-sendiri. Mari menjelajah dan menikmati cinta yang digulirkan dari setiap katanya. (Robin Wijaya, penulis novel Before Us, Menunggu, Roma, dan Versus)

Review
Buku ini salah satu buku yang hadir karena kerjasama grup Untuk Sahabat dan de TEENS. Buku yang merupakan produk dari lomba yang diikuti oleh peserta lebih dari 1000 orang. Benar-benar amazing! Buku yang seharusnya kualitasnya berbobot ini, menurut saya sayang sekali kala gambar sampulnya lagi-lagi tak original alias berasal dari website lain.

Saat pertama dibuka halamannya, Anda akan menemui cerpen yang ditulis oleh Panji Pratama, cerpen yang merupakan juara pertama, sungguh ceritanya mengandung amanat yang jleb. Cerpen tersebut bercerita tentang ekspedisi seorang pemuda ke Raja Ampat, yang pada akhirnya mempertemukannya dengan gadis asli sana yang hendak melakukan hal bodoh demi menyelamatkan lingkungan. Sungguh cerpen yang unik. Cerpen itu berjudul Duta Cintaku di Waigeo.

Cerpen-cerpen selanjutnya tak kalah seru lagi ceritanya. Sungguh, beberapa membuat saya tercengang-cengang. Cerpen-cerpen itu adalah Pahit Manis Cinta di Tapak Tuan, Menjemput Cinta di Alor, Ang Aku Masih di Semarang, Terpatri Hati di Benteng Kota Janji, Mata(Ram) Kami Bicara, Langen Yogyakarta, Putih Carita dalam Bingkai Masa: Banten, Torehan Cinta di Madiun, Secuil Rindu di Suramadu, dan Ruang Rahasia Ampera. Dilengkapi cerpen dengan ending tak terduga-duga dari Aiman Bagea berjudul Makassar Jalan Kenangan, membuat buku ini makin komplit saja kesempurnaannya. Bisa dibilang sangat perfect-lah ditambah harganya yang murah.

Buku ini menampilkan apa-apa yang tidak ditampilkan oleh buku-buku lainnya. Semoga ketika Anda berkeinginan membacanya, Anda akan diberikan keteguhan hati agar efek dari buku ini tidak menunjam sampai ke lubuk hati Anda, itu bisa membuat Anda jatuh pingsan. Hehe ... lebay. Semoga terhibur ketika memutuskan membaca buku ini! Good luck![]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)