Langsung ke konten utama

'Arjuna Ngangkut Beras' Siap Membuatmu Terkapar


Arjuna Ngangkut Beras

Oleh : Om Sutanto 
Harga : Rp. 34000 
Ukuran : 12x19cm 
Tebal : 
Terbit : Desember 2011 
Penerbit : Laksana 

Bicara soal komedi, novel berikut adalah sebuah mahakarya yang dapat membuat Anda terpingkal-pingkal, bersalto ria, sampai guling-guling. Pasalnya, novel setebal 310 halaman ini memiliki cerita paling berbeda dibanding kebanyakan novel bergenre komedi lainnya. Bukannya ranah pernovelan di Indonesia sedang gandrung dengan bandrol dunia misteri alias per-pocong-an? Namun, novel ini mampu menyuguhkan sesuatu yang renyah, siap untuk disantap sampai habis. Dan, tak lupa 'sense of humor' yang kuat ditampilkan dengan alami dalam novel ini. Penyuguhannya tidak menjenuhkan, tidak membuat ngantuk, apalagi membingungkan. Karena novel ini ditulis oleh seorang pengarang yang sudah diakui kebesarannya. Beliau adalah Om Sutanto, penulis novel Paimo dan Mak Jenun serta Mantra.

Novel Arjuna Nangkut Beras sebenarnya plesetan dari buah karya legendaris Ayu Utami, seorang maestro sastra pemenang novel DKJ. Ialah Saman yang dijadikan sebagai plesetan super ngocol Arjuna Ngangkut Beras. Namun, jika Anda membaca dan membandingkan Arjuna Ngangkut Beras dengan Saman, mungkin Anda akan terkejut, karena keduanya memiliki gaya penceritaan, alur, latar, dan semuanya serba berbeda.

Berikut penulis akan mereview keseluruhan dari isi buku Arjuna Ngangkut Beras. Dari mulai tata sampul, tata letak, sampai isi buku.

1. Tata Sampul Nyentrik              
Karena novel ceria, tentu sampulnya pun harus menyejukkan. Eye  catching istilahnya. Di sampul depan terpampang ilustrasi 4 gadis lucu dan 1 pria yang sedang mengangkat 2 karung beras. Tampak elegan, namun jauh dari kesan membosankan. Lucu. Tulisan 'Arjuna Ngangkut Beras' dicetak timbul dan bergelombang. Ditambah tulisan 'sebuah Novel' yang merupakan ciri khas novel-novel terbitan Diva Press. Agar semakin menarik ditambah pula teks yang berbunyi 'Plesetan super Ngocol dari Saman karya Ayu Utami'. Memang benar.

Sebagai pembaca dan pembeli. Ketika kali pertama melihat covernya. Tentu kesan tertarik langsung menjalar ke saraf sensorik saya. Saat itu tanpa pikir panjang, saya langsung mengambilnya dari rak novel toko buku, meskipun waktu itu saya tidak tahu novel tersebut adalah novel komedi. Harus saya akui, sang penata sampul 'Ferdika' benar-benar jeli dan dapat mendesain ilustrasi dengan sangat cantik, menawan, dan menggugah. Perlu diacungi dua jempol.


2. Tata Isi Keren
Salah satu ciri penerbit Diva Press adalah sering menyelipkan kotak berisi potongan cerita pada buku. Ibaratnya benang merah yang menjadi inti penceritaan. Tapi, dalam novel-novel komedi terbitan Diva Press box tersebut dijadikan bingkai kejadian lucu. Dan itulah satu lagi ciri khas yang mumpuni dari salah satu penerbit nasional ini. Bukan tidak mungkin banyak penggemar buku-buku Diva yang tertarik karena hal ini. Dalam hal tersebut Sang penata isi novel Arjuna Ngangkut Beras 'Violet Vitriya' menata dengan baik dan anggun tata isi novel konyol ini. Tak lupa tiap halaman berisi bacaan yang sudah ditata tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek untuk dibaca. Disusun demikian baik dan teliti. Tiap awal bab diberi ilustrasi kartun lucu. Pokoknya keren! Juga tiap sisipan box dibingkai dengan kotak sederhana yang diujungnya ada ilustrasi kartun juga. Menggelitik.

3. Isi Buku
Cerita yang diulas runtut adalah kelebihan sebuah novel. Juga, detil-detil yang digambarkan gamblang akan semakin menambah keunggulannya. Dua hal tersebut ternyata diusung lengkap dalam Arjuna Ngangkut Beras. Pengalaman pengarang yang merupakan unsur ekstrinsik sangat dimanfaatkan. Utamanya Arjuna Ngangkut Beras adalah novel bersetting daerah Jawa, dialog-dialog yang diadaptasi kebanyakan campursari. Mantap! Anehnya, penulis sangat piawai meramu kedua aliran bahasa itu. Mungkin kejelian editor juga sangan mendorong nilai estetika novel ini. Namun, yang menjadi kekurangan adalah tidak adanya foot note yang memperjelas dialaog atau kata yang merupakan bahasa Jawa. Tentu hal ini sangat mengganggu apabila pembaca tidak pernah belajar bahasa Jawa atau bukan orang Jawa.

Tentang cerita dan alur Arjuna Ngangkut Beras, keduanya unik dengan polesan ending (akhir cerita) yang menggebrak. Novel ini bercerita tentang petualangan 4 gadis. Markuntili, sebagai sentral sudut pandang. Dan saudara-saudaranya. Yaitu, Laule (sumber konflik), Yasmini dan Cuk, masing-masing memiliki karakter kuat dan konyol, mereka semua memburu Samin (si Arjuna yang bekerja sebagai pengangkut beras di pasar). Petualangan mencari cinta itu dibumbui kejadian-kejadian gokil. Gadis-gadis itu yang notabene para penjual jamu (kecuali Cuk) sangat kocak dan tak pernah menyerah mengejar Samin. Pada akhirnya, cinta mas Samin tak diduga muaranya.

Hikmah yang bisa dipetik dari novel ini sebenarnya jika kita peka adalah yang pertama agar selalu menghadapi hidup dengan santai tapi tetap tidak mengenyampingkan kewajiban. Kedua, jangan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu, karena dengan ikhtiar dan tawakal pasti kita mampu. Walau pada akhirnya kita harus gigit jari, tapi kita harus tetap bangkit.

Semoga dengan dibuatnya review ini, Diva Press tetap unggul dalam menerbitkan novel-novel berkualitas. Terutama yang bergenre komedi. Salam sukses!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Sex/Life Season 1 (Review Sex/Life, Series Barat Bertema Dewasa)

 

Ulasan Novel Sang Keris (Panji Sukma)

JUDUL: SANG KERIS PENULIS: PANJI SUKMA PENERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TEBAL: 110 HALAMAN TERBIT: CETAKAN PERTAMA, FEBRUARI 2020 PENYUNTING: TEGUH AFANDI PENATA LETAK: FITRI YUNIAR SAMPUL: ANTARES HASAN BASRI HARGA: RP65.000 Blurb Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin. Sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan terhormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang ksatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan. Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Cerita sebuah keris sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan. *** “Novel beralur non-linier ini memecah dirinya dalam banyak bab panja

Resensi Sumur Karya Eka Kurniawan (Sebuah Review Singkat)