Sebenarnya dengan tergesa-gesa waktu itu aku datang ke sekolah dengan membawa mimpiku yang hampir pudar. Hari itu bertepatan dengan pembagian raport yang kusangka awalnya akan baik-baik saja. Tetapi, seperti yang akan kuduga sebelumnya bahwa nilai-nilaiku tidak akan naik sedrastis dulu mengingat banyaknya ulangan-ulangan yang aku lalui tidaklah semulus yang aku bayangkan.
Oh iya, hari ini pun bertepatan dengan acara tahunan yang digelar berkala oleh
sekolah, yah acara itu adalah porak-poranda, nama aslinya bukanlah begitu,
tetapi sepertinya kamu tahu apa nama yang lebih tepatnya.
Sebuah acara pertandingan olahraga yang diikuti oleh warga seluruh
sekolah, hemmm... sebenarnya cuma oleh siswa-siswinya saja sih, hehehe .....
Dan apa yang bisa aku dapatkan dari kejadian yang satu ini adalah aku hanya
bisa menjadi pemandu sorak yang super
freak akan kelasnya, apa kamu
bisa bayangkan seberapa kerasnya suaraku saat itu? Melebihi suara toa masjid
desaku sendiri. Miris? Tidak, karena ini hanya hiburan
semata. Toh, yang bisa dipetik dari kejadian ini adalah makna sportivitas dan
bagaimana kita menjadi pendukung yang baik.
Hemmm... Maaf jika aku
banyak bergumam, karena aku menuliskan ini sembari meminum satu cangkir kopi
panas yang sengaja kucampur dengan lelehan coklat dan kayu manis. Pada akhirnya
kelas yang kufoto ini berhasil untuk memenangkan pertandingan itu untuk ketiga
kalinya. Hebat? Tidak, karena kami cuma bisa merendah.
Sesungguhnnya, kami tidaklah apa-apa jika tak saling dukung satu sama lain ...
Lalu, bagaimana dengan mimpi yang ingin kuceritakan seperti yang kukatakan
di awal-awal tadi? Tenang, akan kubicarakan pada kubikel kisah selanjutnya ....
Desember, 2012 (saat porak bertepatan dengan pembagian nilai semester
kelima)
Komentar
Posting Komentar